GLAMPING TIME!

Salah satu wishlist yang akhirnya bisa aku checklist! Yes, glamping! Glamping pertamaku ini berlokasi di daerah Lembah Purba (Sukabumi). Dengan jarak yang tidak terlalu jauh dari Jakarta hanya memakan waktu sekitar 4 jam saja via tol Bocimi, benar-benar pilihan yang tepat dan sangat berkesan. So, lets get started the whole story! 





Glamping ini memiliki beberapa kawasan penginapan dan kami memilih kawasan hutan yang terdiri dari beberapa jenis tenda. Menuju ke area tenda, kami harus melewati suspension bridge sepanjang 573 meter dengan view yang sangat indah dan dilanjutkan dengan sedikit trekking yang memakan waktu kurang lebih sekitar 15 menit. Tenda yang kami pilih (Pangrango Tent) memiliki kapasitas 4 orang. Semua fasilitas yang disediakan sangat lengkap dan bersih (semakin happy lah glamping pertamaku ini :p). Selain itu, di malam hari kami dapat menikmati jagung bakar di dekat api unggun dan sarapan keesokan harinya pun disediakan disana. Nah, yang semakin menarik, banyak aktifitas yang disediakan disini loh! Penginapan yang kami pilih seperti dibawah ini bentuknya yah!











Aktifitas pertama kami disini menuju Curug Sawer, untuk sampai ke curug ini kami harus  menelusuri jalanan trekking yang menurun dimana kanan kiri hutan, namun untuk trekking ini tetap aman ya karena sudah ada rambu jalannya sehingga tidak akan tersesat. Nah, bisa dilihat begitu bersih dan indahnya ya Curug Sawer ini.



Setelah dari Curug Sawer, kami menuju ke Keranjang Sultan. Ini dia yang aku tunggu-tunggu karena Keranjang Sultan ini mirip dengan flying fox namun kita berada dalam posisi duduk. Selama perjalanan kurang lebih 10 menit ini kita disuguhkan dengan hamparan sungai yang indah. Sungguh menyenangkan dan  berkesan sekali! Setiap perjalanan hanya ada 4 keranjang sehingga area ini paling antri diantara yang lainnya, namun karena kami menginap di tenda, jadi kami pun memilih untuk datang lebih awal sekitar jam 7 pagi agar tidak ada antrian.  


Destinasi terakhir kami dari jalur trekking hijau ini adalah jembatan merah. Jembatan ini terbentang sepanjang 120 meter yang menghubungkan antara lokasi penginapan glamping hutan dengan lokasi penginapan glamping tepi danau. Walaupun terlihat pendek jaraknya, namun tetap dibutuhkan keberanian untuk melewatinya karena saat kami kesana hembusan angin lumayan kencang yang membuat jembatan terasa bergoyang sekali. Sungguh memacu adrenalin bukan? hehe :p


Oiya, Jalur trekking hijau ini gratis jika kalian mengambil paket menginap seperti aku ya! Setelah dari jembatan merah itu kami segera kembali ke tenda karena hari menunjukkan pukul 10 pagi dan kami harus bersiap untuk check out di jam 12 siang. Well, here's my whole story! Hope you guys happy to read it like i was really happy for my first glamping when I'm 26 weeks preggo:) 

Comments

Popular Posts